Jumat, 20 Maret 2020

“SETS” Mudahkan Siswa SMP klasifikasikan Komponen Biotik dan Abiotik


Banyak siswa beranggapan IPA pelajaran yang sulit. Karena terdiri dua disiplin ilmu yaitu Biologi dan fisika. Fisika dianggap rumus dan menghitung, sementara Biologi harus menghafal. Hal ini dijadikan alasan mengapa hasil belajar IPA tidak maksimal. Mempelajari Komponen Biotik dan Abiotik dalam materi Interaksi Makhluk Hidup dengan lingkungan klas VII SMP Negeri 1 Andong, Boyolali harus dikemas dengan model belajar yang tepat. Hingga tidak ada kesulitan untuk mendefinisikan, membedakan keduanya, dan mengklasifikasikan komponen biotik dan abiotiknya.
            IPA merupakan ilmu yang mempelajari fenomena alam faktual (factual), baik berupa reality dan event serta hubungan sebab-akibat.  Model pembelajaran IPA berbeda dengan IPS dan pelajaran lainnya. Sehingga tidak semua model belajar sesuai untuk semua materi. Model pembelajaran yang tepat merupakan suatu alternatif untuk menyampaikan materi IPA. Mempelajari komponen biotik dan abiotik dalam materi Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya klas VII SMP Negeri 1Andong, Boyolali akan lebih tepat dengan model pembelajaran SETS.
Wisudawati & Sulistyowati menyatakan SETS (Science, Environment, Technology, Society)  merupakan model pembelajaran IPA yang menghubungkan Science (IPA) dengan Environment (lingkungan), technology (alat) maupun Society (masyarakat). Science : IPA (komponen biotik dan abiotik), Environment: lingkungan, bertujuan menciptakan proses belajar IPA bermakna sehingga siswa dapat survive. Technology : pemanfaatan teknologi berupa HandPhone untuk mengambil foto pengamatan. Society  : masyarakat (siswa) membangun kerjasama, peduli dan menjaga kualitas lingkungan.
Sistem sosisal yang akan ditingkatkan dalam pelaksanaan model pembelajaran SETS adalah sifat peduli lingkungan, kerjasama, dan toleransi dalam hidup bermasyarakat. Selain sistem sosial yang dibangun sangat baik dalam pelaksanaan model pembelajaran ini, terdapat prinsip reaksi yang mempengaruhi pelaksanaan model pembelajaran SETS. Prinsip reaksi dalam pembelajaran ini sangat kompleks. Hal ini disebabkan pelaksanaan model pembelajaran SETS harus memenuhi semua kriteria yang ada di dalamnya, yaitu sains atau IPA yang berhubungan dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat. (Wisudawati & Sulistyowati, 2018 : 73).
Efek pengiring (nurturent effect) model pembelajaran SETS adalah peningkatan kemampuan berpikir kritis dan  tingkat tinggi (higher order thinking = HOT), serta kemampuan memecahkan masalah.
Lingkungan sekolah dapat dimanfaatkan sebagai tempat belajar IPA. Terutama materi Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan, siswa harus mengamati komponen Biotik dan Abiotik di lingkungan sekolah (halaman, lapangan, lingkungan Laboratorium IPA dan lain-lain).
Langkah SETS: Pertama: siswa mengamati dan mencatat makhluk hidup (biotik) dan benda tak hidup (abiotik) pada ekosistem tertentu kemudian mengklasifikasi komponen biotik  dengan jumlahnya dan abiotik dengan keterangannya, mencatat pengamatan dalam tabel. Manfaatkan Handphone untuk mengambil gambar komponen biotik dan abiotik. Kedua : siswa mendiskusikan pertanyaan, dengan meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOT), dan kemampuan memecahkan masalah. Ketiga: kesimpulan. Keempat: mempresentasikan hasil.
Pembelajaran model  SETS mudahkan siswa Klas VIIC SMP Negeri 1 Andong, Boyolali mengklasifikasi komponen biotik dan abiotik. Penerapan model SETS dapat menumbuhkembangkan sikap toleransi, kerja sama, dan peduli lingkungan yang akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Oleh Febri Setiyasih Widayati, S.Pd., M.Pd.
Terbit di Harian JatengPos pada 10 Maret  2019