Selasa, 12 Oktober 2021

KECANDUAN GAME ONLINE

 

Ilustrasi Berolahraga alihkan diri dari game online


Awalnya iseng di sela-sela pembelajaran online di saat pandemi, namun karena asyik kini tak bisa lepas. Iya itu awal ketika anak baru gede (ABG), sebut saja Awan mengenal game online. Handphone yang menjadi fasilitas utama pembelajaran daring, pada awalnya benar-benar untuk belajar.

Setiap pagi, presensi, kemudian mengerjakan tugas-tugas yang disampaikan guru melalui grup WA kelas. Tak hanya belajar mandiri, terkadang  ada tugas yang mau tidak mau dikerjakan bareng teman. Nah, di situlah Awan mulai mengenal apa itu game online. Awalnya coba-coba, sekarang kecanduan.

Setiap ada waktu luang, handphone tak lepas dari tangannya. Pandangannya fokus pada layar gadget miliknya.  Kadang dia ngomong sendiri, ternyata gobrol sama kawan bermainnya. Orang tua pun tak segan mengingatkannya.

Selain disertai dengan animasi yang menarik, game online juga memungkinkan setiap usernya untuk saling berkompetisi dan melatih kerjasama kelompok. Dengan berbagai fitur menarik yang ditawarkan, game online ternyata mampu memicu adiksi atau kecanduan.

Bahkan World Health Organization (WHO), sudah menetapkan kecanduan game online termasuk salah satu kategori mental disorder. Bahkan ada sejumlah bahaya yang timbul akibat kecanduan game online pada anak.

Ketika kecanduan main game online, anak akan cenderung menghabiskan waktu di dalam kamar. Sehingga, hal ini bisa memicu kekurangan vitamin D akibat jarang terkena paparan sinar matahari. Padahal sinar marahari merupakan salah satu stimulan vitamin D yang alami bagi tubuh.

Dilansir dalam laporan British Medical Journal, ketika bermain game dengan durasi berjam-jam nonstop, maka bisa menyebabkan nyeri otot. Hal ini karena tubuh dipaksa untuk berada dalam satu posisi dalam waktu lama tanpa peregangan.

Tak hanya itu, saat bermain game online dalam waktu lama, ternyata bisa menimbulkan kerusakan pada organ mata berupa penurunan penglihatan. Mata akan terpapar radiasi dari layar dalam waktu yang lama. Padahal, hal ini cukup berbahaya bagi retina sebagai dampak jangka panjang.

Bermain game online membuat lupa waktu. Bahkan rela untuk tidak istirahat hanya untuk bermain game online secara nonstop. Hal ini membuat waktu tidur menjadi berkurang. Selain itu, terus menerus memacu adrenalin di waktu malam juga mampu memicu penyakit insomnia.

Lebih parah lagi, kecanduan game online, bisa menyebabkan penderitanya lupa waktu untuk makan dan berolahraga. Sehingga bisa menjadikan adanya perubahan bentuk tubuh. Seperti menjadi kurus kering akibat keseringan bermain game. Ada pula orang yang cenderung obesitas karena bermain game sembari mengonsumsi makanan yang tidak sehat.

Bisa memicu sindrom quervain. Dilansir dari laman WebMD, sindrom quervain kelainan yang disebabkan oleh peradangan tendon. Kondisi ini dipicu oleh  gerakan tangan berulang seperti halnya saat bermain game online. Penderita akan mengalami rasa sakit dan kondisinya akan terus memburuk jika tak segera diobati.

Mengatasi Kecanduan Game Online

Sebelum semakin parah, sebaiknya batasi jadwal main game dengan ketat. Mulai dengan mengurangi durasi bermain game secara perlahan. Sehingga jadwal main game anak tetap terkontrol, namun harus konsisten dalam melaksanakannya.

Kebebasan yang berlebih dalam memegang smartphone, PC, ataupun konsol di kamar bisa menyebabkan anak kecanduan game online. Ini membuat anak terlena karena tidak berada di bawah pengawasan orang tua.

Cara paling efektif untuk mengurangi kecanduan game adalah memindahkan peralatan game onlinenya di luar kamar. Sehingga setiap waktu yang dihabiskan anak untuk bermain game bisa diawasi oleh orang tua.

Bermain game biasanya digunakan untuk menghabiskan waktu senggang. Untuk mengurangi kecanduan game pada anak, bisa dimulai dengan melakukan survei kegiatan apa saja yang bisa menjadi pengalihkan perhatian.

Karena dengan menyibukkan anak pada aktivitas baru, seperti di luar ruangan biasanya cukup efektif untuk mengalihkan dari game online. Berolahraga bersama dapat melatih fisik dan menyehatkan tubuh bisa mengalihkan kecanduan.

Mulailah untuk bersosialisasi lagi, sementara tidak bermain dengan teman-teman yang kecanduan game online. Cari teman baru, atau ikuti kegiatan selain bermain game online. Bisa mengeksplore minat dan bakat yang selama ini terpendam. Seperti bermain musik, melukis, berkebun, atau fotografi.

(Dikutip dari SoloPos, 10 Oktober 2021)