Minggu, 22 Agustus 2021

CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP


Perhatikan lingkungan di sekitar kalian, pasti kalian akan menjumpai banyak hal. Ada yang berupa makhluk hidup dan ada juga berupa benda tak hidup (benda mati). Makhluk hidup dapat kita bedakan dengan benda karena memiliki ciri-ciri tertentu, misalnya batu dengan manusia. Manusia, hewan dan tumbuhan merupakan makhluk hidup, mempunyai ciri-ciri khusus sehingga kita dapat membedakan antara satu dengan yang lainnya. Ciri-ciri Makhluk Hidup:

  1. 1. Bernapas

    Bernapas (respirasi) adalah proses mengambil atau menghirup oksigen (O2) dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) dari tubuh makhluk hidup. Oksigen digunakan untuk proses oksidasi biologi. Oksidasi biologi adalah proses pembakaran zat makanan oleh oksigen untuk menghasilkan energi dan karbondioksida sebagai zat sisa. Proses oksidasi biologi berlangsung di dalam sel-sel tubuh. Manusia, hewan dan tumbuhan bernapas dengan organ pernapasan yang berbeda-beda menyesuaikan tempat hidupnya. Manusia memiliki sistem pernapasan mulai dari hidung, tenggorok sampai ke alveolus di paru-paru. Hewan ada yang bernapas dengan paru-paru, insang, permukaan kulit, atau trakea. Hewan tertentu memiliki alat pernapasan tambahan, misalnya burung memiliki organ pernapasan tambahan berupa pundi-pundi udara, ikan lele memiliki labirin sebagai organ pernapasan tambahan. Tumbuhan bernapas dengan stomata yang ada di daun dan lenti sel di batang.


    2. Nutrisi

    Makhluk hidup memerlukan makanan untuk memenuhi kebutuhan akan zat makanan atau nutrisi.


     

     Nutrisi di dalam tubuh dimanfaatkan untuk:

    1. Menghasilkan energi/tenaga untuk melakukan aktivitas hidup
    2. Memelihara jaringan dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak 
    3. Mengatur berbagai proses metabolisme tubuh
    4. Sebagai pertahanan tubuh terhadap berbagai macam penyakit

    Hewan dan manusia tidak dapat membuat bahan makanannya sendiri (heterotrof). Mereka memanfaatkan makanan dari hasil fotosintesis tumbuhan hijau dan sumber lain dari hewan dan alam. Sedangkan tumbuhan berhijau daun dapat membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis (autotrof).


    3. Bergerak

    Pengertian gerak pada makhluk hidup tidak harus selalu berpindah tempat. Gerak merupakan perubahan posisi suatu makhluk hidup terhadap suatu acuan tertentu. Makhluk hidup dapat melakukan gerak pada sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Gerak hewan dan manusia bersifat aktif karena dapat berpindah tempat. Hal ini terjadi karena hewan dan manusia mempunyai sistem gerak berupa otot, tulang dan sendi yang sudah sempurna.

    Gerak pada tumbuhan merupakan reaksi terhadap faktor lingkungan. Gerak pada tumbuhan hanya pada bagian tertentu dari tubuhnya sehingga gerakannya bersifat pasif, misalnya bunga mekar, akar mencari air dan mineral, serta daun mencari sumber cahaya matahari.


    4. Peka terhadap rangsang

    Makhluk hidup memiliki kemampuan untuk menerima dan menanggapi perubahan yang terjadi di sekitarnya (rangsang). Rangsang dapat berupa cahaya, bunyi, bau, rasa, atau sentuhan. Manusia dan hewan memiliki sistem indera, sistem saraf, sistem hormon, dan sistem otot yang baik sehingga mampu melihat, mendengar, mencium, mengecap rasa, dan menyentuh/meraba. Misalnya, ketika kaki kita tiba-tiba terkena duri, pasti kita akan dengan cepat mengangkat kaki sambil berteriak kesakitan. 

    Tumbuhan tidak mempunyai sistem indera, sistem saraf, sistem hormon, dan sistem otot. Meskipun demikian, tumbuhan peka terhadap rangsang berupa cahaya, air, gaya tarik bumi, sentuhan dan keberadaan zat kimia. Kemampuan menanggapi rangsang pada tumbuhan disebut iritabilitas.


    5. Tumbuh dan berkembang

    Semua makhluk hidup akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pada awalnya hewan, manusia dan tumbuhan berukuran kecil, kemudian secara bertahap tumbuh menjadi besar. Bertambahnya ukuran tubuh yang meliputi tinggi, berat, dan volume inilah yang disebut dengan pertumbuhan. Pertumbuhan merupakan proses perubahan ukuran yang bersifat kuantitatif (dapat diukur). Pertumbuhan pada manusia dan hewan ada batasnya. Setelah mencapai usia tertentu, manusia dan hewan tidak tumbuh lagi. Sedangkan tumbuhan hampir selalu tumbuh sepanjang hidupnya. 

    Pertumbuhan diikuti dengan proses perkembangan, yaitu proses biologis makhluk hidup menuju tingkat kedewasaan atau kesempurnaan. Perkembangan merupakan proses bersifat kualitatif (tidak dapat diukur). Pada proses perkembangan terjadi perubahan susunan dan fungsi organ-organ tubuh, misalnya: seorang anak sudah dapat makan sendiri, katak dapat bertelur, pohon mangga berbunga dan berbuah.


    6. Berkembang biak (Bereproduksi)

    Makhluk hidup berkembangbiak untuk memperbanyak diri atau menghasilkan individu baru. Tujuan utama makhluk hidup berkembangbiak adalah untuk menjaga kelestarian jenisnya supaya tidak punah. Cara perkembangbiakan makhluk hidup berbeda-beda. Hewan berkembang biak antara lain dengan beranak, bertelur, bertelur-beranak, bertunas, fragmentasi atau membelah diri. Tumbuhan berkembang biak secara alami dan buatan. Perkembangbiakan alami pada tumbuhan berlangsung secara generatif (kawin) melalui proses penyerbukan dan secara vegetatif (tidak kawin), misalnya membelah diri, spora, tunas, umbi, geragih dan akar tinggal. Perkembangbiakan tumbuhan secara buatan, misalnya stek, mencangkok, merunduk dan kultur jaringan.


    7. Mengeluarkan zat sisa

    Zat sisa dari proses metabolisme tubuh makhluk hidup harus dikeluarkan, jika tidak akan menimbulkan racun di dalam tubuh. Zat sisa yang dikeluarkan bisa berupa cairan, gas ataupun zat padat. Pengeluaran zat-zat sisa dibedakan menjadi:

    1. Ekskresi, merupakan pengeluaran zat-zat sisa yang dilakukan oleh kulit dan ginjal. Kulit akan mengeluarkan zat sisa berupa keringat melalui kelenjar keringat di bawah kulit. Ginjal akan menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa berupa urine.
    2. Respirasi, merupakan pengeluaran CO2 dan uap air sebagai zat sisa proses respirasi yang dikeluarkan melalui hidung.
    3. Defekasi, merupakan pengeluaran zat sisa pencernaan makanan berupa tinja (feses) melalui anus.

    Untuk mengeluarkan zat sisa tersebut, diperlukan sistem pengeluaran yang baik agar proses pengeluaran zat sisa dapat berjalan dengan lancar.

     


    8. Beradaptasi

    Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Makhluk hidup harus dapat beradaptasi agar bisa bertahan hidup, apabila makhluk hidup tersebut tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dia akan mati atau harus berpindah ke lingkungan yang baru (migrasi). Adaptasi makhluk hidup dibedakan menjadi:

    Adaptasi morfologi adalah penyesuaian terhadap lingkungan yang berhubungan dengan bentuk tubuh atau alat tubuh. Contoh: tumbuhan air memiliki bentuk daun yang lebar dan akar yang panjang sesuai dengan lingkungan hidupnya, burung memiliki bentuk paruh dan kaki yang berbeda untuk menyesuaikan dengan jenis makanannya.

    Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contoh: cicak memutuskan ekornya apabila dikejar kucing, kerbau senang berkubang di air lumpur pada siang hari.

    Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat tubuh terhadap lingkungan. Adaptasi fisiologi tidak mudah diamati karena fungsi alat-alat tubuh umumnya terletak di bagian dalam tubuh. Contoh: manusia berkeringat saat cuaca panas, tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga mempunyai bunga yang berbau khas.

     


    9. Memiliki bahan genetik 

    Bahan genetik adalah komponen dalam sel makhluk hidup yang membawa sifat-sifat menurun. Bahan genetik ini memungkinkan  makhluk hidup tumbuh dan berkembang mengikuti sifat induknya. Pada manusia dan hewan bahan  genetik berupa DNA (Deoxyribonucleic Acid) dan RNA (Ribonucleic Acid).


     (Sumber: Rumah Belajar